Vietnam Berhasil Melawan Covid-19 Tanpa Korban Jiwa, Ternyata Ini Rahasianya


Catatandelapan.com- Vietnam berhasil melewati masa sulit pandemi wabah COVID-19 dengan sangat baik. Lockdown yang diberlakukan di wilayah Vietnam telah berhasil menahan jatuhnya korban jiwa. Aturan yang ketat tetap dilakukan Vietnam hingga saat ini.

Tidaklah sebuah pekerjaan yang mudah untuk meraih hasil tersebut mengingat negara adi daya sekalipun tetap mencatat korban jiwa dengan jumlah banyak hingga puluhan ribu jiwa.  Hal ini tentu membuat Vietnam mencuri perhatian dunia karena keberhasilan melawan virus Corona (COVID-19) yang diterapkan. Padahal, negara ini adalah negara yang berbatasan langsung dengan negara China. Lockdown di wilayah Vietnam dimulai pada awal bulan April lalu sehingga mengakibatkan banyak bisnis yang harus di tutup, akan tetapi saat inu sudah mulai dilonggarkan kembali.

Lantas apa sebenarnya jurus yang digunakan Vietnam sehingga lockdown mereka dalam melawan Virus Corona berhasil? Menurut Duta Besar Republik Indonesia untuk Vietnam, Ibnu Hadi, mengatakan pemerintah Vietnam berhasil mengambil respons dan langkah cepat, sehingga covid-19 bisa dibendung.

"Jadi kebijakannya sangat cepat di lapangan. Dan mungkin itu yang membantu sehingga kasus covid 19 tidak banyak merebak," ujar Duta besar Ibnu Hadi beberapa waktu lalu.

Ibnu Hadi juga turut mengungkap jurus dan rahasia pemerintah Vietnam supaya rakyatnya patuh dengan lockdown, bahkan identitas masyarakatpun juga bisa diungkap apabila terpapar COVID-19.

Inilah Rahasia Pemerintah Vietnam dalam menangkal Virus Corona, seperti yang disampaikan Dubes RI untuk Vietnam, Ibnu Hadi:


5 Rahasia Vietnam Dalam Menangani Virus Corona:

1. Pemerintah Vietnam Tidak Pernah Meremehkan Virus Covid-19


Pemerintah Vietnam tidak pernah menganggap enteng dan meremehkan cobid-19 inj. Ketika banyak kabar Virus Covid-19 di China, semua acara yang menimbulkan keramaian langsung dicegah.

Antisipasi Vietnam ini mengingat negara Vietnam berdekatan dengan Negara China, sehingga dengan otomatis situasi mereka lebih berisiko.

"Begitu di China ramai, mereka langsung waspada," Sebut Dubes Ibnu Hadi.

"Jadi saya telah memperhatikan selama seminggu sebelum hari raya Imlek dan tahun baru China yang jatuh pada pada tanggal 26 Januari mereka sudah muali mengambil ancang-ancang. Di sini yang namanya Imlek kan pasti banyak kemeriahan ada kembang api, ada perayaan, dan semua itu tidak ada bahkan Langsung di-cut. Jadi tidak ada massa yang berkumpul," ujar Dubes Ibnu.

2. Identitas yang Terinfeksi Virus Covid-19 Diungkap

Dubes Ibnu Hadi mengatakan bahwa Vietnam memakai cara yang sangat tegas, salah satunya dengan cara membuka identitas orang-orang yang terpapar virus covid-19. Tempat-tempat yang pernah dikunjungi orang itupun juga dilacak.

Lewat kebijakan seperti ini, semua orang tau di mana saja lokasi orang yang terinfeksi covid-19

"Kita semua sudah tau jika di daerah sini ada penderita COVID-19. Jadi akan kelihatan dan juga di-list mereka pernah ke mana saja. Jadi kalau dia pernah ke supermarket, supermarketnya tutup. Kalau dia pernah ke karaoke, karaokenya juga ditutup. Kalau pernah ke restoran, restoran inipun juga tutup," ujar Dubes Ibnu Hadi.

3. Pemerintah Bisa Berkoordinasi

Sistem pemerintahan di Negara Vietnam amat sentralistis, sehingga pemerintah pusat bisa dengan cepat mengambil keputusan. Ibnu Hadi mengatakan ini membuat kebijakan untuk melawan covid-19 bisa cepat dan tanpa perdebatan.

"sistem pemerintahan mereka sentralistis sehingga apapun yang  telah diputuskan oleh pimpinan langsung bergerak ke tingkat paling bawah tanpa diskusi atau argumentasi. Jadi once it is decided, semua bergerak. kebijakannya cepat di lapangan. Dan  mungkin itu  yang telah membantu sehingga kasusnya tidak banyak merebak," jelasnya.

4. Rakyat Vietnam Bisa Tertib dan Patuh

Penegakan hukum di Negara Vietnam cenderung kuat. Rakyatnya juga patuh dan langsung bubar dengan sendirinya apabila masih berkerumun ketika lockdown.

Banyak bisnis di Vietnam  yang tutup ketika lockdown, dan apabila ada orang ketahuan berkeliaran tanpa tujuan yang jelas saat lockdown maka akan langsung disuruh pulang.

"Negara Vietnam ini adalah negara komunis sosialis. Nama resminya adalah Republik Sosialis Vietnam, jadi negara di atas segala-galanya. Jadi rakyatnya  patuh," kata Ibnu Hadi.

5. Mengikuti Saran dari WHO

Ibnu Hadi mengatakan Negara Vietnam selalu berkoordinasi dengan WHO. Segala bentuk saran yang diberikan WHO juga diterapkan.

"Mereka itu sudah dari awal selalu in close coordination with WHO. WHO juga punya kantor di sini, jadi segala bentuk advice yang disampaikan WHO saya berpikir bahwa Vietnam langsung menerapkan, sehingga mereka mendapat  banyak pujian dari WHO," Ungkap Ibnu Hadi.

Subscribe to receive free email updates:

No comments:

Post a Comment