Semua Hanyalah Titipan, Tapi Kenapa Titipan Kepada Mereka Lebih Banyak?

Harta dan Jabatan Hanyalah Titipan




Kita hidup di dunia diberikan berbagai nikmat oleh Allah SWT, baik itu nikmat kesehatan, harta, jabatan, dan lain sebagainya. 

Namun sejatinya semua yang didapat oleh manusia itu hanyalah titipan dari Allah. 

Manusia Hanya Penjaga Titipan

Manusia hanyalah penjaga titipan Allah. Hal ini dijelaskan oleh Ustadz Abdul Somad pada Channel Youtube  El Anam Art. 

Memiliki segalanya, adalah salah satu ujian terberat yang dijalani seorang manusia. 

Banyak yang mengira bahwa semua yang telah didapat seperti harta, jabatan, pangkat, dan sebagainya merupakan hasil yang mereka dapat sendiri. 
Ilustrasi Kekayaan

Namun pada kenyataannya semua yang didapat manusia itu hanyalah titipan semata dari Allah SWT. 

Ibaratkan ada seseorang yang menitipkan sebuah barang di toko, suatu saat orang tersebut berhak mengambil kembali apa yang dititipkan tersebut. 

Sehingga pada hakikatnya Allah berhak mengambil kapanpun apa yang dititipkan kepada manusia. 

Namun kita sebagai manusia juga tidak boleh marah jika suatu saat Allah mengambil titipan-Nya. Karena semuanya adalah milik Allah sang Maha Pencipta. 

Manusia sering merasa kecewa, karena disaat sedang merasa memiliki segalanya, Tiba-tiba Allah mengambil titipan-Nya. 
Ilustrasi Kekayaan

“Kalau yang menitipkan itu mengambil, di tempat penitipan barang. Kita cuman tukang jaga, pak titip helm ya? Ya ini nomornya, pak titip mobil ya?, pak titip tas ya? Ya silahkan.” ucap Ustadz Abdul Somad.

“Lalu ketika pemiliknya (Allah SWT) mengambil kenapa marah? Padahal bukan punya kita,” sambung Ustadz Abdul Somad.

Allah berfirman yang artinya “Apa yang dilangit dan apa yang dibumi bukanlah milikmu”.

Jangan mengira bahwa semua yang didapat adalah milik manusia, karena jika semua di ambil pemiliknya, banyak manusia yang stress bahkan sangat kecewa. 
Ilustrasi kekayaan

Ada seorang suami yang ikhlas jika istrinya meninggal, begitupun sebaliknya, ada istri yang tidak sedih saat suaminya meninggal. 

Karena mereka tahu bahwa kelak di akhirat kita akan dipertemukan kembali untuk bersama selamanya dan kekal abadi.

Rasulullah pernah bercerita bahwa  tidak akan pernah nenek-nenek masuk surga. kemudian ternyata ada seorang nenek yang mendengar Rasul sehingga tersinggung dan menangis.

“Ya Rasulullah aku tersinggung engkau berkata bahwa nenek seperti ku ini tidak akan pernah masuk surga” ucap nenek tersebut.

Rasulullah pun menjawab “Memang tidak ada orang tua di surga, karena ketika kamu masuk surga maka kamu akan menjadi muda kembali,”

Nenek itu pun seketika merasakan ketenangan dalam jiwanya setelah mendengar jawaban Rasulullah SAW.

Bersandar pada manusia kelak manusia tersebut akan mati dan bersandar di pohon kelak pohon tersebut akan lapuk.

Jadi tidak ada tempat bersandar yang paling kuat kecuali kepada Sang Pencipta.

Subscribe to receive free email updates:

No comments:

Post a Comment